Kabar bubarnya Coboy Junior .


Oleh: Hernowo Anggie Rabu, 19 Pebruari 2014 15:00

Para personel Coboy Junior membantah rumor mereka akan bubar. Yang sebenarnya terjadi, boyband yang terbentuk sejak tahun 2011 itu ingin mengganti nama grup vokal mereka.
Bastian, Kiki, Aldi dan Iqbaal merasa penggantian nama Coboy Junior sangat diperlukan mengingat usia mereka terus beranjak dewasa. Karena itu, pergantian nama akan membuat mereka melepas anggapan boyband ini yang melantunkan lagu anak-anak.
"(Ganti nama) memang untuk melepas image anak-anak, berarti nanti namanya bukan Coboy Junior lagi," beber Kiki, personel Coboy Junior, saat ditemui dikawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (19/2/2014) dini hari.
Soal nama baru Coboy Junior yang akan diumumkan saat konser perpisahan digelar, mereka belum mau banyak berkomentar. "Soal mengubah nama dan ada keputusan besar dari kami, nanti pas konser akan kami kasih tahu," tambah Kiki.
Dengan nama baru, Coboy Junior berharap bisa menapaki industri musik dengan karya yang sesuai dengan usia mereka. "Konsep-konsep lagunya bisa jadi lebih dewasa lagi dari sebelumnya," tutupnya.(Mer)

apa itu selfie?

Merdeka.com - Pernahkah Anda mengabadikan foto diri Anda sendiri dengan menggunakan entah itu camcorder, kamera poket atau juga perangkat mobile? Apabila sering, menurut penelitian, hal tersebut adalah salah satu ciri orang yang tidak percaya diri.

Menurut sejarah, mengabadikan diri sendiri dengan perangkat elektronik atau dalam bahasa Inggris dinamakan self-portrait atau disingkat selfie dilakukan pertama kalo oleh seseorang bernama Robert Cornelius pada tahun 1839.

Ketika era kamera polaroid sedang menjadi salah satu tren di tahun 70an, seorang bernama Andy Warhol juga pernah melakukan selfie dan hal tersebut tercatat sebagai selfie kedua dalam sejarah.

Kini, di era teknologi serba maju, perangkat hi-tech beredar di mana-mana sekaligus portable device dengan fitur kamera seperti smartphone, phablet dan tablet menjadi satu hal yang umum, aksi selfie ini amat sering dijumpai.

Bahkan ketika internet dan jejaring sosial meraih popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir ini, foto-foto selfie juga sering beredar luas serta dijadikan cover atau profile picture seseorang dalam account jejaring sosial mereka.

Dengan mengambil angle agak tinggi sekitar 45 derajat, mata sedikit dibuat sayu, (terkadang) mengambil pose duck face, mengambil fotonya dengan menggunakan aplikasi seperti Instagram untuk menambah kesan dramatis dan lainnya, membuat aksi selfie menjadi sangat mudah dilakukan, kapan dan di manapun juga.

"Selfie adalah salah satu revolusi bagaimana seorang manusia ingin diakui oleh orang lain dengan memajang atau sengaja memamerkan foto tersebut ke jejaring sosial atau media lainnya," ujar Dr Mariann Hardey, seorang pengajar di Durham University dengan spesialisasi digital social media, seperti dikutip oleh Guardian (14/07).

Hardey juga mengatakan bahwa dengan memamerkan foto-foto selfie tersebut, maka orang yang bersangkutan ingin terlihat 'bernilai' lebih-lebih apabila ada yang berkomentar bagus tentang foto tersebut.

Walaupun tidak hanya Hardey yang mengatakan bahwa selfie merupakan bentuk dari ingin diakui atau dapat disebut sebagai tanda kurang percaya terhadap diri sendiri karena banyak peneliti lain yang juga mengatakan hal serupa, namun tidak sedikit orang yang membantah bahwa selfie dilakukan hanya sekadar ingin tenar dan tidak percaya diri.

Menurut salah seorang wanita bernama Rebecca Brown (23) mengatakan bahwa dia melakukan selfie hanya karena untuk mengeksplorasi diri sendiri dan melihat tubuhnya sendiri bukan dengan maksud ingin narsis atau sejenisnya.

Terlepas dari pendapat para ahli atau orang-orang yang sering melakukan selfie, bagaimana pendapat Anda dari fenomena selfie ini? Apakah selfie termasuk narsis dan kurang percaya diri ataukah hanya untuk eksplorasi diri?
Diberdayakan oleh Blogger.